Makanan yang kita santap sehari-hari ternyata berpengaruh pada tingkat
kesuburan sel telur. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard
School of Public Health beranggapan, diet mediterania sangat baik bagi
perempuan yang ingin memiliki tubuh langsing, sekaligus ingin punya
keturunan.
Penelitian ini dilakukan terhadap 147 calon ibu dengan program perawatan kesuburan untuk melakukan in-vitro fertilisation (IVF), atau bayi tabung, di Massachusetts General Hospital Fertility Center. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang diberi asupan makanan lemak jenuh tinggi seperti daging merah dan telur, dan kelompok lainnya diberi pola makan ala diet mediterania. Diet mediterania ini mengutamakan asupan makanan yang kaya minyak zaitun, kacang, buah, dan sayuran yang sehat tanpa lemak jenuh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang diberi asupan lemak jenuh tinggi seperti daging merah dan telur memiliki tingkat kesuburan sel telur yang rendah. "Konsumsi makanan berlemak jenuh yang terlalu banyak akan menurunkan kesuburan sel telur, dan konsumsi lemak tak jenuh ganda akan menghasilkan embrio (janin) yang berkualitas rendah sehingga rentan mengalami masalah dan gugur," ungkap Profesor Jorge Chavarro, pemimpin penelitian.
Sementara perempuan yang diberi asupan makanan diet mediterania terbukti memiliki kualitas sel telur dan embrio yang bagus. Diperkirakan, hal ini karena makanan diet ini memiliki asupan tinggi lemak tak jenuh tunggal. Studi ini juga menemukan bahwa lemak tak jenuh tunggal yang ditemukan dalam minyak zaitun, minyak bunga matahari, kacang-kacangan, dan biji-bijian, merupakan sumber lemak yang baik untuk calon ibu. Dengan konsumsi makanan ini, kesempatan untuk memiliki anak melalui program IVF atau bayi tabung akan meningkat tiga sampai empat kali lipat.
Ditambahkan Chavarro, asupan terbaik yang berpengaruh pada tingkat kesuburan sel telur adalah alpukat dan minyak zaitun, karena banyak mengandung lemak tak jenuh tunggal. Para peneliti mengungkapkan, selain dapat melindungi jantung, kandungan lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat dan minyak zaitun juga bisa meningkatkan kesuburan dengan menekan peradangan dalam tubuh.
"Berbagai jenis lemak diketahui memiliki efek yang berbeda pada proses biologis, yang dapat memengaruhi hasil reproduksi bantuan seperti IVF atau bayi tabung dengan cara menurunkan tingkat peradangan dan sensitivitas insulin," tukas Chavarro.
Penelitian ini dilakukan terhadap 147 calon ibu dengan program perawatan kesuburan untuk melakukan in-vitro fertilisation (IVF), atau bayi tabung, di Massachusetts General Hospital Fertility Center. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yaitu yang diberi asupan makanan lemak jenuh tinggi seperti daging merah dan telur, dan kelompok lainnya diberi pola makan ala diet mediterania. Diet mediterania ini mengutamakan asupan makanan yang kaya minyak zaitun, kacang, buah, dan sayuran yang sehat tanpa lemak jenuh.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang diberi asupan lemak jenuh tinggi seperti daging merah dan telur memiliki tingkat kesuburan sel telur yang rendah. "Konsumsi makanan berlemak jenuh yang terlalu banyak akan menurunkan kesuburan sel telur, dan konsumsi lemak tak jenuh ganda akan menghasilkan embrio (janin) yang berkualitas rendah sehingga rentan mengalami masalah dan gugur," ungkap Profesor Jorge Chavarro, pemimpin penelitian.
Sementara perempuan yang diberi asupan makanan diet mediterania terbukti memiliki kualitas sel telur dan embrio yang bagus. Diperkirakan, hal ini karena makanan diet ini memiliki asupan tinggi lemak tak jenuh tunggal. Studi ini juga menemukan bahwa lemak tak jenuh tunggal yang ditemukan dalam minyak zaitun, minyak bunga matahari, kacang-kacangan, dan biji-bijian, merupakan sumber lemak yang baik untuk calon ibu. Dengan konsumsi makanan ini, kesempatan untuk memiliki anak melalui program IVF atau bayi tabung akan meningkat tiga sampai empat kali lipat.
Ditambahkan Chavarro, asupan terbaik yang berpengaruh pada tingkat kesuburan sel telur adalah alpukat dan minyak zaitun, karena banyak mengandung lemak tak jenuh tunggal. Para peneliti mengungkapkan, selain dapat melindungi jantung, kandungan lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat dan minyak zaitun juga bisa meningkatkan kesuburan dengan menekan peradangan dalam tubuh.
"Berbagai jenis lemak diketahui memiliki efek yang berbeda pada proses biologis, yang dapat memengaruhi hasil reproduksi bantuan seperti IVF atau bayi tabung dengan cara menurunkan tingkat peradangan dan sensitivitas insulin," tukas Chavarro.
0 komentar:
Posting Komentar