Alat tes kehamilan atau testpack
biasanya jadi pilihan pertama wanita saat merasa dirinya hamil. Namun
sebarapa akuratkah alat tersebut?
Testpack
yang dijual bebas di pasaran, di dalamnya memiliki zat yang bereaksi
dengan hormon kehamilan, human Chorionic Gonadotropin (hCG). Zat
tersebut akan berubah warna jika hCG ini terdeteksi dalam air seni.
Hormon
tersebut diproduksi di dalam plasenta setelah sel telur dibuahi di
rahim Anda. Kandungan hCG di dalam tubuh Anda akan meningkat seiring
usia kehamilan bertambah.Seseorang dikatakan hamil bila kadar hormon hCG
Anda di atas 25 mIU/ml. Kadar hormon hCG akan naik secara drastis
sepanjang kehamilan
Sebagian
besar testpack yang dijual mengklaim alat mereka memiliki akurasi 99%.
Sehingga tidak sedikit pasangan yang percaya, saat menggunakan alat
tersebut sebagai uji kehamilan.
Namun
kenyataannya, seperti dikutip dari Pregnancy, berdasarkan penelitian
yang dimuat dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology pada
2004, klaim para produsen testpack itu menyesatkan. Memang beberapa alat
bisa mendeteksi hormon hCG di dalam urine Anda dan pada saat itu
memberikan hasil positif. Melihat hasil positif, biasanya ditandai
dengan dua garis, Anda pun senang.
Sebaiknya
Anda tidak terlalu berbunga-bunga dulu, karena kebanyakan testpack
tidak cukup sensitif pada hCG sehingga tak menjamin memberikan hasil
yang akurat. Penelitian yang dilakukan Universitas New Mexico pun
menguatkan fakta tersebut.
Para peneliti di universitas tersebut meneliti 18 testpack. Hasilnya, hanya satu testpack yang secara konsisten cukup sensitif mendeteksi kandungan hCG
yang biasanya dimiliki wanita hamil di hari pertama akhir masa haid
mereka. Kandungan hCG ini bisa berbeda-beda pada setiap wanita.
Jika Anda ingin hasil yang lebih kuat, sejumlah ahli menyarankan tunggulah saat di mana masa haid Anda sudah lewat seminggu.
Pada waktu tersebut, biasanya testpack bisa memberikan hasil yang lebih
akurat. Namun sekali lagi, Anda perlu ingat, hasil yang lebih akurat
didapat jika Anda memeriksakan diri ke dokter dan menjalani tes darah. Kehamilan bisa dideteksi bila tes dilakukan sekitar 10 hari setelah ovulasi.
Tes Beta hCG (quantitative blood test) ini berguna untuk mengukur
jumlah tepat hCG dalam darah. Catatan: Pemeriksaan ini lebih sensitif,
sehingga kadar hCG di bawah 25 mIU/ml pun bisa dideteksi. Namun biayanya
lebih mahal.
You might also like:
0 komentar:
Posting Komentar