Menghitung Masa Subur Wanita bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut
. Seorang wanita dikatakan sedang subur, kata dr. Boyke Dian Nugraha,
SpOG, MARS. ginekolog , bila ia dalam keadaan siap melepas sel telur
yang telah matang agar dapat dibuahi sel sperma pria. Di saat subur,
wanita akan mengalami perubahan komposisi hormon estrogen dan
progesteron yang secara signifikan akan terlihat dalam kandungan air
liur, air seni, dan suhu tubuh.
Nah, untuk mendeteksi masa subur wanita ini bisa dilakukan dari berbagai
cara. Berikut penjelasan Boyke mengenai ragam alat kesuburan tersebut.
SISTEM KALENDER
metode penghitungan Masa Subur Wanita Yang ini terbilang paling
sederhana, meski efektivitasnya tergolong rendah, yaitu cuma sekitar
60-70 persen. Sebab, harus dihitung secara manual, hingga perlu
kecermatan dan ketelitian. Yakni, Masa subur biasanya terjadi 14 hari
sebelum haid berikutnya bulan depan.
Kendalanya,perhitungan ini cuma cocok buat mereka yang siklus
menstruasinya teratur antara 28-35 hari. Sedangkan yang siklus
menstruasinya kacau/tidak teratur, sulit menerapkan sistem ini.
Sistem kalender ini pun tak bisa diandalkan untuk mencegah kehamilan.
Soalnya, pengeluaran sel telur dapat bergeser harinya, terutama bila ada
gangguan emosi. Belum lagi pola hidup, semisal kebiasaan merokok dan
asupan gizi buruk yang berpengaruh pada produksi hormon pengatur
kelenjar endokrin.
Selain itu, saat-saat tepat kapan sel telur keluar hanya berdasarkan
perkiraan saja. Paling tidak, dibutuhkan kecermatan mencatat minimal 6
kali siklus haid. Saat keluarnya sel telur diperkirakan dengan
mengurangi 3 hari pada siklus terpendek dan menambahkan 3 hari pada
siklus terpanjang. Dari catatan itulah bisa diketahui saat-saat yang
aman dan saat mana pula yang dianggap “berbahaya”.
MEDIA AIR LIUR
Alat tes untuk menghitung Masa Subur Wanita yang satu ini adalah
mikroskop mini dengan bentuk menyerupai lipstik. Caranya, tempatkan air
liur di gelas teropong. Diamkan selama 5 menit, kemudian nyalakan
lampunya dan putar-putar pengatur lensa ke kiri dankanan sesuai
kebutuhan untuk mendapat tampilan terbaik. Gambar-gambar yang terlihat
akan berbeda sesuai masa subur dan tidaknya.
Kalau gambar yang diperlihatkan berupa gambar kosong atau bintik-bintik
tak jelas, berarti si wanita dalam keadaan tidak subur. Sedangkan bila
gambarnya berstruktur bebatuan dengan beberapa tulang-tulang daun, itu
pertanda dalam waktu dekat (sekitar 3 hari) si wanita akan mengalami
ovulasi. Bila sanggama dilakukan di saat ini, si istri berpeluang besar
hamil karena sperma diperkirakan memiliki masa hidup maksimum selama 72
jam.
Sementara gambar ketiga adalah struktur tulang-tulang daun yang saling
bersilangan. Artinya, yang bersangkutan sedang berada dalam masa ovulasi
atau sedang berada di puncak kesuburan. Hingga kemungkinan untuk hamil
sangat maksimal bila persetubuhan dilakukan saat ini.
Untuk mendapatkan gambaran yang bisa diandalkan, air liur yang digunakan
sebaiknya merupakan air liur pertama yang belum “terpolusi” oleh
makanan, rokok, maupun minuman. Di samping itu,tak boleh berbusa, tanpa
bola-bola udara, dan diproduksi secara spontan alias tanpa pemaksaan.
Keunggulan alat ini yakni nyaris tanpa efek samping yang merugikan,
tidak mempengaruhi hubungan seks secara alami, dan tidak mengganggu
siklus normal produksi hormon. Selain itu, praktis pemakaiannya.
Harganya relatif murah, sekitar Rp 160 ribu untuk pemakaian 3 tahun.
Sementara efektivitasnya pun diklaim mencapai 98 persen. Meski tentu
saja tetap dibutuhkan komunikasi dan kerja sama suami-istri. Semisal,
“Aduh jangan sekarang, deh, Pa. Aku lagi subur, nih.”
PENGUKURAN SUHU BASAL
Boleh dibilang modalnya cuma termometer yang disarankan dipasang di satu
tempat secara tetap atau ajek. Yakni, di bawah lidah atau dimasukkan ke
dalam dubur karena pengukuran di ketiak berpeluang terjadi
penyimpangan. Akurasinya dalam menghitung Masa Subur Wanita mencapai 80
persen asalkan pengukuran dilakukan secara teratur pada jam tertentu
setiap hari sejak menstruasi bersih. Tepatnya setiap bangun tidur jam 6
pagi sebelum turun dari ranjang, lakukan pengukuran sambil berbaring
selama 5 menit.
Mengapa harus sedemikian njlimet? Tak lain karena bila tubuh sudah
bergerak, akan banyak pula energi dan keringat yang keluar, hingga
berpengaruh pada suhu tubuh. Sebaiknya, jangan pula merokok atau makan
apa pun.
Berapa suhu setiap harinya, harus dicatat secara tertib agar bisa
dipantau. Jika hasil pencatatan memperlihatkan grafik mendatar, berarti
yang bersangkutan sedang berada dalam masa tidak subur. Akan tetapi pada
saat tertentu, grafik tersebut mendadak akan “meloncat” tajam.
Sebabnya, hormon estrogen pada dasarnya bersifat termokinetik atau
meningkatkan suhu tubuh. Dengan begitu, peningkatan jumlah estrogen
secara otomatis akan pula meningkatkan suhu tubuh.
Nah, ketika ada perubahan grafik dari mendatar kemudian menjulang
tinggi, berarti kadar estrogen memang sedang tinggi. Dengan kata lain,
sedang terjadi pelepasan sel telur alias tiba masa subur. Terlebih bila
memang tanpa disertai tanda-tanda infeksi lain. Grafik peningkatan suhu
ini akan melandai/turun kembali bersamaan dengan berlalunya masa subur
sampai tiba siklus haid berikutnya. Sedangkan bila grafik suhu tetap
tinggi sampai 3 minggu, sementara wanita yang bersangkutan tidak sedang
flu, itu pertanda ia sudah berbadan dua.
LENDIR KESUBURAN
Sistem lendir kesuburan ini ditemukan oleh pasangan dokter John dan
Evelyn Billings dari Australia. Lendir kesuburan tersebut dihasilkan
oleh kelenjar leher rahim wanita bersamaan dengan proses pematangan sel
telur dalam indung telur. Persamaan waktu tersebut berkaitan dengan
fungsi kelenjar hipofisis dan hipotalamus. Di antaranya mengubah sifat
cairan dalam leher rahim dari serat seperti benang kusut yang sukar
diterobos menjadi serat-serat yang paralel sehingga mudah dilalui oleh
sperma yang akan masuk ke dalam rahim dan saluran telur. Bila sperma
berhasil menerobos masuk ke saluran telur dan membuahi sel telur,
berarti akan terjadi kehamilan. Dengan begitu, lendir kesuburan memang
bertugas membantu mempertemukan sel sperma dan sel telur.
Fungsi lain dari lendir kesuburan ini adalah mengubah kadar keasaman
dalam vagina. Artinya, bila tidak terdapat lendir kesuburan, cairan
dalam vagina bersifat asam hingga sperma hanya bertahan hidup selama
beberapa jam saja. Sedangkan dengan adanya lendir kesuburan, keasaman
vagina jauh berkurang hingga sperma bisa bertahan hidup di sini selama 3
hari. Padahal, lendir kesuburan ini dihasilkan setiap wanita dalam
waktu yang amat terbatas. Yakni, menjelang sel telur akan melepaskan
diri dari indung telur.
Sedangkan lama dan jumlah produksi lendir kesuburan, berbeda antara
wanita yang satu dengan lainnya. Wanita yang kesuburannya terbilang
tinggi, contohnya, bisa menghasilkan lendir kesuburan selama 5 hari.
Sementara mereka yang kurang subur bahkan sulit hamil, selain jumlahnya
sedikit, masa produksi lendir kesuburannya pun cuma beberapa jam saja.
Mereka inilah yang perlu ekstra jeli mengamati produksi lendir
kesuburannya bila ingin hamil. Dalam keadaan subur, lendir tersebut
bersifat amat elastis, hingga ketika ditarik pun seolah tak ada
habis-habisnya karena tidak pernah terputus. Jika diperiksakan di bawah
mikroskop, lendir ini akan memperlihatkan gambaran seperti pakis atau
pohon cemara.
Orang awam dengan mata telanjang tentu agak sulit menilai kesuburan
seseorang lewat lendir kesuburan. Tak heran bila efektivitasnya hampir
sama dengan sistem kalender bila tanpa dibantu alat yang menggunakan
media lain. Dengan demikian, orang tak bisa seenaknya dengan enteng
mengatakan, “Oh, aku lagi subur banget, nih. Soalnya lendirku bagus dan
enggak terputus.” Karena bukan tidak mungkin wanita yang bersangkutan
terkecoh dengan keputihan, misalnya.
Perlu diingat bahwa kehadiran lendir kesuburan hanya bersifat sementara
dan bukan sepanjang siklus haid, sama sekali tidak berbau dan tidak
gatal.
MEDIA AIR SENI
Sepintas alat tes kesuburan untuk menghitung Masa Subur Wanita dari
berbagai merk ini mirip dengan penguji kehamilan. Cara pakainyapun
sederhana, cukup dengan meneteskan air seni. Setelah menunggu beberapa
saat, air seni dari wanita yang sedang subur akan menunjukkan perubahan
berarti yang bisa dibedakan dari saat-saat tak subur. Hasil itulah yang
kemudian bisa jadi rambu, kapan boleh berintim-intim dan kapan sebaiknya
menghindari hubungan suami-istri jika memang tak menghendaki kehamilan.
Efektivitasnya cukup tinggi, sekitar 90-95 persen. Sayangnya, alat jenis
ini hanya dimungkinkan untuk sekali pakai, lantas dibuang, hingga
relatif mahal.
0 komentar:
Posting Komentar