Banyak rumor yang berkembang tentang apa yang harus dilakukan agar pasangan cepat hamil dan dikaruniai anak.
pada dasarnya ada dua kondisi yang harus dipenuhi, yaitu pasangan harus
memiliki kesuburan dan waktu berhubungan badan harus tepat. Bila Anda
tidak kunjung hamil, Anda dan pasangan mungkin memiliki masalah
kesuburan atau tidak berhubungan seks pada saat yang tepat. Memahami
beberapa fakta dasar mengenai fertilitas berikut dapat membantu Anda
mengetahui letak masalahnya.
1. Bila pasangan sulit memiliki anak, kesalahan pasti ada pada pihak wanita.
Salah. Baik pihak laki-laki maupun perempuan bisa memiliki andil
terhadap kesulitan memiliki anak. Tiga penyebab utama infertilitas
adalah masalah sperma, masalah ovulasi, dan masalah tuba falopi. Sekitar
20% dari semua kasus infertilitas disebabkan oleh pihak laki-laki saja,
40% oleh pihak perempuan saja, dan 10% disebabkan oleh keduanya.
Sisanya tidak dapat ditemukan masalahnya.
2. Sperma bisa bertahan hidup sampai beberapa hari.
Benar. Sperma bisa bertahan sampai 5 hari di dalam lingkungan
yang tepat, seperti di dalam leher rahim, rahim dan tuba falopi. Itulah
mengapa Anda masih bisa hamil meskipun baru berovulasi pada hari ke-5
setelah hubungan seks.
Namun, kebanyakan sperma akan mati dalam 1-2 hari setelah ejakulasi,
bahkan di dalam rahim. Dalam lingkungan lain, seperti di vagina, sperma
hanya bertahan hidup beberapa jam. Di luar tubuh manusia dan terpapar
udara terbuka, sperma akan mati dalam hitungan menit.
Salah. Seorang wanita tidak harus mendapatkan orgasme untuk
hamil. Bahkan seorang pria pun tidak harus mendapatkan orgasme penuh
untuk menghamili istrinya. Dia bisa mengeluarkan cairan sperma ke dalam
vagina bahkan sebelum mengalami orgasme (sperma pra-ejakulasi).
4. Kesehatan yang prima dapat mencegah penurunan kesuburan karena faktor usia.
Salah. Salah satu mitos yang paling umum adalah bahwa kesehatan
yang baik mempertahankan tingkat kesuburan seseorang. Mereka mengira
bahwa asalkan mereka merawat diri dengan makan dan berolahraga secara
benar, kesuburan mereka tidak akan menurun.
Namun hal itu tidak benar. Kesuburan menurun dengan meningkatnya usia,
terlepas dari kondisi kesehatan kita. Pada sebagian besar wanita,
kesuburan mulai menurun di pertengahan usia dua puluhan. Seperti
terlihat pada grafik di samping, wanita berada pada puncak kesuburan di
usia 20 s.d. 24 tahun. Setelah usia tersebut kemungkinan hamil menurun
tajam sedangkan kemungkinan infertilitas meningkat tajam. Pria dapat
tetap subur untuk waktu yang lebih lama namun kesuburan pria tetap
menurun sejalan dengan usia, meskipun kurang dramatis. (Sumber:
Management of the Infertile Woman, Helen A. Carcio)
5. SubFertilitas tidak dapat diobati atau terlalu mahal untuk diobati.
Salah. Banyak pasangan keliru menilai bahwa mereka tidak subur
tanpa pernah berkonsultasi dengan dokter. Mereka berasumsi bahwa tidak
ada yang bisa dilakukan atau jika mereka menemui dokter maka biaya
pengobatannya akan sangat mahal. Kesalahpahaman ini membuat banyak
pasangan tidak mencari nasihat medis terhadap masalah yang mungkin
sebenarnya dapat diterapi dengan mudah dan murah. Pada 85-95 % kasus,
infertilitas dapat diterapi secara konvensional seperti obat-obatan dan
bedah koreksi atas organ reproduksi.
Jika Anda belum hamil setelah satu tahun mencoba untuk hamil, Anda
memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, Anda harus berkonsultasi
dengan dokter. Beberapa jenis terapi kesuburan memang mahal, tetapi
banyak yang tidak.
6. Peluang kehamilan Anda sangat kecil jika Anda hanya berhubungan seks setelah ovulasi.
Benar. Untuk meningkatkan peluang kehamilan Anda, Anda harus
berhubungan seks secara teratur terutama pada hari-hari subur Anda.
Untuk itu, Anda perlu mengetahui cara menghitung hari subur Anda. Anda
perlu melakukan hubungan seks secara teratur dua hari sekali di masa
subur Anda. Anda boleh saja berhubungan seks setiap hari di masa
tersebut, tetapi hal itu tidak meningkatkan peluang kehamilan Anda.
7. Waktu terbaik hubungan seks Agar Hamil adalah tepat pada hari ke-14 dari siklus Anda.
Salah. Waktu terbaik agar cepat menjadi hamil adalah berhubungan
seks secara teratur dalam 4-5 hari sebelum dan pada hari ovulasi. Tidak
ada hari atau waktu terbaik tunggal untuk berhubungan seks agar Anda
dapat hamil.
8. Posisi seks tertentu memberikan peluang yang lebih tinggi untuk hamil.
Benar. Posisi misionaris adalah salah satu posisi seks yang
terbaik untuk mendapatkan kehamilan. Posisi misionaris adalah yang
paling optimal untuk pembuahan, meskipun Anda bisa mendapatkan kehamilan
dengan posisi seks apa pun.
Dalam posisi misionaris tradisional, Anda berbaring di punggung dengan
melebarkan kaki dan kedua lutut tertekuk. Suami berada di atas menghadap
ke arah Anda. Variasi lain dari posisi ini antara lain adalah Anda
mengangkat salah satu atau kedua kaki, dan suami memegangnya atau
menempatkan di pundaknya. Posisi misionaris mendukung untuk kehamilan
karena vagina miring ke bawah menuju leher rahim, sehingga memudahkan
sperma untuk melewati leher rahim dan masuk ke dalam rahim. Selain itu,
posisi misionaris memungkinkan penis untuk menembus vagina lebih dalam,
sehingga sperma bisa masuk ke leher rahim lebih langsung tepat setelah
ejakulasi.
Selain posisi misionaris, posisi masuk dari belakang di mana Anda
berlutut atau tengkurap juga memungkinkan sperma terpancar dekat dengan
leher rahim.
9. Stres dapat menyebabkan infertilitas.
Benar. Stres berat dapat menunda ovulasi dengan menekan hormon.
Jika stres Anda memengaruhi kualitas pekerjaan atau kehidupan Anda,
kesuburan Anda mungkin juga terpengaruh. Namun, bila stres Anda masih
ringan kesuburan Anda biasanya tidak terpengaruh. Kecuali, tentu saja,
bila hal itu membuat Anda jadi enggan berhubungan seks.
10. Gaya hidup tertentu dapat menurunkan kesuburan pria.
Benar. Kebanyakan masalah infertilitas pria adalah karena
kualitas atau kuantitas sperma yang buruk. Untuk memproduksi sperma yang
baik, testis (buah zakar/biji pelir) harus berada pada suhu optimal
yang sedikit lebih rendah daripada suhu tubuh. Itulah mengapa testis
menggantung jauh dari tubuh di dalam skrotum (kantung zakar). Pria
dengan jumlah sperma rendah disarankan untuk meminimalkan gaya hidup
yang dapat membuat testis kepanasan, seperti memakai celana ketat,
terlalu lama menempatkan laptop di pangkuan, atau sering menggunakan
spa/mandi uap. Merokok dan menggunakan obat-obat psikotropika (seperti:
ganja, kokain) juga dapat mengurangi jumlah sperma atau menyebabkan
morfologi sperma abnormal.
0 komentar:
Posting Komentar