Siklus Haid seorang wanita rata-rata terjadi sekitar 28 hari. dan
berlangsung selama 2 - 7 hari. Walaupun hal ini berlaku umum, tetapi
tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang
siklus terjadi setiap 21 hari hingga 45 hari.
Tetapi, bagaimana dengan wanita yang juga mengalami haid namun tidak
teratur? Dr Goel Madhu, Konsultan Kandungan dari Rockland Hospital, New
Delhi mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diketahui seputar periode
menstruasi yang tidak teratur, seperti dikutip Healthmeup berikut ini :
1. Memahami Pengertian menstruasi tidak teratur
Siklus menstruasi biasanya terjadi secara teratur. Lamanya perdarahan
bisa bervariasi dari 2 sampai 7 hari dengan interval antara 2 siklus
(waktu antara periode pertama dan periode berikutnya) sekitar 28 hari.
(bisa bervariatif antara 20 - 45 hari) Hilangnya darah rata-rata adalah
sekitar 60-100ml. Jadi, jika terjadi penyimpangan dari hal di atas bisa
dianggap menstruasi Anda abnormal.
2. Kehamilan
Alasan paling umum dari siklus menstruasi yang tidak teratur dalam
kelompok usia reproduksi biasanya berhubungan dengan kehamilan. Jika
periode haid terlewati, tes kehamilan menjadi sebuah keharusan.
Kadang-kadang kehamilan juga bisa terjadi pada pasien perimenopause
(dekat menopause). Sementara jika perdarahan melampaui batas waktu, bisa
jadi tanda dari kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).
Siklus yang tidak teratur juga merupakan tanda umum yang sering terjadi
pasca kehamilan. Sementara itu, pemberian ASI juga dapat menyebabkan
waktu menstrusi Anda terhambat. Hal ini normal dan tidak menjadi
masalah.
3. Periode perimenopause
Siklus yang tidak teratur juga terjadi pada periode perimenopause. yaitu
periode dimana seorang wanita akan memasuki masa menopause. Beberapa
perubahan dalam siklus ini biasanya dapat diterima dan tidak memerlukan
pengobatan, sementara perdarahan yang berat memerlukan evaluasi lebih
lanjut. Pendarahan setelah mencapai menopause adalah suatu yang tidak
normal dan harus diselidiki.
4. Kontrasepsi Hormonal
Berbagai bentuk kontrasepsi juga dapat mengakibatkan siklus menstruasi
Anda tidak teratur. Penggunaan pil KB, suntik KB, maupun KB hormonal
yang lain juga dapat menyebabkan perdarahan hanya sedikit atau bahkan
mengakibatkan perdarahan berat. Pemberian suntikan untuk kontrasepsi
pasca melahirkan juga dapat menyebabkan haid tidak teratur.
5. Berat badan
Naiknya berat badan yang signifikan atau penurunan berat badan juga
dapat menyebabkan siklus yang tidak teratur. Kenaikan berat badan yang
signifikan dapat menunjukkan adanya gangguan tiroid. Gangguan tiroid
sangat umum terjadi pada wanita dan dapat menyebabkan kenaikan berat
badan, siklus tidak teratur, lesu dan lain-lain. Berat badan yang
berlebihan juga dapat menandakan terjadinya penyakit ovarium polikistik
yang merupakan masalah hormonal dan mungkin memerlukan pengobatan.
Kenaikan berat badan atau penurunan berat badan dapat menunjukkan gangguan makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa.
Berat badan yang kurang juga bisa menyebabkan gangguan haid, karena pada
wanita dengan berat badan yang kurang, lemak yang dibutuhkan untuk
pembentukan hormon haid juga berkurang.
6. Stres emosional
Stres emosional yang berat misalnya, Deadline tugas kantor, mendekati
Ujian akhir semester, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang terdekat,
dsb. juga dapat menyebabkan perdarahan yang tidak teratur. karena saat
terjadi hal tersebut, tubuh akan memproduksi hormon stres yang akan
mempengaruhi pengeluaran hormon menstruasi
7. Aktivitas Berlebihan
Aktivitas yang berlebih (Terlalu Capai) juga bisa menyebabkan gangguan kelenjar hipotalamus, yang nantinya juga mempengaruhi hormon menstruasi , yaitu mempengaruhi pelepasan LS dan FSH, yaitu hormon hipofisis yang memicu ovulasi
8.Gangguan Pada Organ Kandungan
adanya kelainan pada organ kandungan (misalnya Myoma Uteri, Polip) juga bisa memberikan keluhan perdarahan diluar haid biasanya,
Semoga artikel diatas bermanfaat, sebagai bahan diskusi juga saat periksa dengan Dokter Kandungan...
7. Aktivitas Berlebihan
Aktivitas yang berlebih (Terlalu Capai) juga bisa menyebabkan gangguan kelenjar hipotalamus, yang nantinya juga mempengaruhi hormon menstruasi , yaitu mempengaruhi pelepasan LS dan FSH, yaitu hormon hipofisis yang memicu ovulasi
8.Gangguan Pada Organ Kandungan
adanya kelainan pada organ kandungan (misalnya Myoma Uteri, Polip) juga bisa memberikan keluhan perdarahan diluar haid biasanya,
Semoga artikel diatas bermanfaat, sebagai bahan diskusi juga saat periksa dengan Dokter Kandungan...
0 komentar:
Posting Komentar