Keluhan dan Gejala tersebut dapat dikategorikan menjadi 3 kelompok besar.
Kelompok pertama terkait hiperandrogenemia (hormon testosteron
dam androstenedion berlebihan dalam tubuh wanita) dengan manifestasi
jerawat, obesitas, dan tumbuhnya rambut secara berlebihan pada wajah dan
badan.
Kelompok kedua berupa menstruasi tak teratur mulai dari timbul bercak-bercak hingga tidak menstruasi beberapa bulan lantaran anovulasi.
Kelompok ketiga dari hasil pemeriksaan ultrasonografi organ ovarium dijumpai kista berukuran 2-8mm sejumlah >10 buah.
Menurut The Tessalonika ESHRE/ASRM 2007, setidaknya diketemukan dua dari
tiga kriteria tersebut maka diagnosis SOPK/PCOS dapat ditegakkan pada
seorang wanita.
dan Sindrom ovarium polikistik merupakan suatu gangguan hormonal yang terjadi pada ±10% perempuan usia reproduksi.
selain itu ada pula Keluhan lain yang sering muncul:
1.Pertumbuhan bulu berlebihan (hirsutism) - sekitar 60%
2.Menstruasi jarang (OligoMenore) - sekitar 50%
3 Infertilitas(susah hamil) - sekitar 25 %
4.Kegemukan - sekitar 40%
5. Tidak Menstruasi sama sekali (amenore) - sekitar 50%
6.Jerawat - sekitar 25%
Apa penyebab SOPK ?
Sindrom ovarium polikistik terutama disebabkan oleh Gangguan Hormonal,
yang mana gangguan ini terkait dengan gaya hidup dan terkait faktor
genetik.
Apa saja Kemungkinan Komplikasi SOPK?
Komplikasi jangka panjang pasien SOPK meliputi peningkatan risiko :
Infertilitas.
Diabetes mellitus tipe 2
Gangguan toleransi glukosa.
Dislipidemia.
Penyakit kardiovaskular.
Penebalan lapisan dinding dalam rahim.
Penanganan dan Manajemen SOPK
ada beberapa hal yang bisa dilakukan terhadap SOPK dilakukan secara komprehensif, meliputi:
Gaya Hidup
dengan memberikan terapi pola hidup sehat berupa diet dengan mengurangi
karbohidrat sederhana (gula, terigu, sereal, pasta), olah fisik teratur,
berhenti merokok dan menormalkan berat badan, sebagian besar gejala
PCOS mengalami perbaikan nyata. Konsumsi harbohidrat sederhana diganti
dengan konsumsi protein dan karbohidrat kompleks yang terdapat dalam
aneka sayuran, buah-buahan, sebab memiliki efek positif mengatasi
resistensi insulin dan cegah komplikasi jangka panjang PCOS berupa
diabetes melitus, penyakit jantung koroner,serta stroke.
Penurunan berat badan
Penurunan indeks massa tubuh sebesar 10% dapat memperbaiki pematangan sel telur
Penanganan resistensi insulin
Pengobatan resistensi insulin dengan metformin dapat memperbaiki pematangan sel telur
Penanganan gangguan haid
Pengaturan siklus haid sangat penting peranannya untuk mencegah
penebalan lapisan dinding dalam rahim. Hal ini dapat dilakukan dengan
pemberian metformin, pil kontrasepsi kombinasi atau preparat progestin
Penanganan infertilitas
Tata laksana lini pertama pada SOPK adalah penurunan berat badan dan
perubahan gaya hidup. Tindakan selanjutnya adalah induksi ovulasi yang
dapat dilakukan dengan klomifen sitrat dan atau metformin
Penanganan pertumbuhan rambut dan jerawat
Pemberian pil kontrasepsi atau anti androgen dapat mengobati pertumbuhan jerawat dan rambut yang berlebihan pada pasien SOPK.
ini adalah uraian secara garis besar saja, untuk kepastian diagnosa,
pemeriksaan dan penanganan, sangat dianjurkan untuk menjalani
pemeriksaan di ahli kandungan
semoga bermanfaat..
0 komentar:
Posting Komentar