Vaksinasi kanker leher rahim atau dalam istilah kedokteran lazim disebut
kanker serviks efektif mencegah risiko terserang kanker yang menyerang
80 persen perempuan. Deteksi dini kanker leher rahim bermanfaat terhadap
penanganan dan pengobatan kanker ini.
dr. Yasavati Kurnia Nah menjelaskan, di Indonesia setiap satu jam satu
perempuan meninggal karena kanker serviks. 80 persen wanita terserang
virus human papilloma virus (HPV). "50 persen diantaranya perempuan yang
diserang virus ini berubah menjadi kanker leher rahim," katanya pada
Seminar bertema Homoseksual, Is it OK? di Gedung Museum Mandiri Jakarta
Minggu 15 Maret 2009.
Kanker leher rahim, menurut Yasavati termasuk salah satu penyakit
seksual yang disebabkan beberapa faktor antara lain hubungan seksual
berisiko, merokok, memiliki partner seks lebih dari satu, menikah usia
muda, kehamilan yang sering, serta mengidap penyakit menular seksual.
Perempuan yang terkena kanker leher rahim pada stadium awal seringkali
tanpa gejala sehingga kebanyakan baru terdeteksi pada saat stadium
lanjut. Hal yang mengkhawatirkan, katanya, kanker serviks umumnya
terjadi pada usia perempuan 30 hingga 50 tahun yaitu puncak masa
reproduksi perempuan. "Penyakit ini menyebabkan gangguan kualitas hidup
secara fisik,kejiwaan dan kesehatan seksual," katanya.
Gejala awal infeksi HPV tidak terlihat, tapi dengan pemeriksaan
ditemukan sel-sel serviks yang disebut lesi prakanker. Sedangkan pada
kanker tingkat lanjut gejala yang timbul gejalanya pendarahan liang
sanggama, keputihan yang bercampur darah dan berbau, nyeri panggul dan
gangguan atau tidak dapat buang air kecil. Infeksi leher rahim dapat
berulang dan menetap (persisten). Dari gejala awal hingga perkembangan
menjadi kanker dibutuhkan waktu 2 hingga 10 tahun setelah terinfeksi.
Cara mendeteksi kanker leher rahim, ditambahkan Yasavati, dilakukan
dengan dua cara yakni pap smear dan inspeksi visual asetat (IVA) yang
dapat dilakukan di rumah sakit oleh tenaga ahli kedokteran dan
kebidanan.
Untuk mencegah terserang virus HPV, setelah memasuki usia 10 tahun perlu
vaksinasi selama tiga kali untuk mencegah terjangkit HPV selama 11
tahun. Pemerintah telah mencanangkan vaksinasi kepada perempuan berumur
10 hingga 50 tahun sejak Desember 2007.
Vaksinasi pertama dilakukan pada bulan ke-0, bulan pertama dan bulan
ke-7. Yasavati menyontohkan jika mendapat vaksinasi pada Januari,
vaksinasi kedua dan ketiga dilakukan pada Februari dan Juli.
"Melakukan pencegahan dan secara teratur memeriksakan diri akan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini," tuturnya
0 komentar:
Posting Komentar